Home » » Udah gajinya kecil,pekerjaan ini juga sering celaka

Udah gajinya kecil,pekerjaan ini juga sering celaka

Kentucky - Profesi atlet profesional biasanya menghasilkan banyak uang. Namun sayang hal ini tidak berlaku kepada atlet di olahraga ini.

Profesi tersebut adalah joki berkuda. Selai gajinya lebih kecil dibandingkan atlet profesional lainnya, joki berkuda juga paling sering kecelakaan dan cedera saat bertugas.

Seekor kuda bisa melesat hingga kecepatan 64 km/jam sehingga bukan tidak mungkin si joki pingsan atau bahkan meninggal ketika jatuh dari mamalia berkaki empat tersebut.

Dengan risiko yang tinggi tersebut, para joki ini rata-rata hanya dibayar sekitar US$ 28 (Rp 360.000) sekali bertanding. Padahal perputaran urang dalam judi berkuda bisa mencapai hingga miliaran rupiah.

Para penunggang kuda di Kentucky Derby, acara utama olahraga berkuda, biasanya dibayar lebih mahal. Tapi tetap saja jika tidak mencapai posisi lima besar maka bayarannya hanya sekitar US$ 500 (Rp 6,5 juta) sekali tanding.

Sementara para joki di ajang Preakness dan Belmont, salah satu dari acara pacuan kuda Triple Crown, bisa membawa pulang US$ 100 (Rp 1,3 juta) sekali bertanding.

Bayarannya itu hanya setara uang makan para atlet basket dan baseball profesional. Memang ada tambahan uang jika berhasil menyelesaikan lomba di posisi lima besar, tapi biasanya juga tidak besar.

Jika dilihat dari risiko pekerjaan, sejak 1940 sampai saat ini ada 154 korban jiwa di ajang pacuan berkuda Amerika Serikat (AS) berdasarkan data Jockeys' Guild yang dikutip CNN, Minggu (3/5/2015).

Meski saat ini sarana keselamatan para joki sudah diperbarui, tapi tetap saja sudah ada 13 joki meninggal sejak tahun 2000, termasuk Juan Saez (17 tahun) yang terlempar dari kudanya di Indianapolis Oktober tahun lalu.

Sumber : detik.com