Home » » Hal sepele yang bisa bikin tagihan listrik berkurang

Hal sepele yang bisa bikin tagihan listrik berkurang

Jakarta - Pemerintah sedang mengupayakan energi terbarukan supaya tidak tergantung lagi kepada energi fosil, seperti minyak, batu bara, dan gas. Pasalnya, lama-lama energi fosil ini akan habis.

Masyarakat dunia, termasuk Indonesia, sangat bergantung kepada listrik. Nah, listrik yang dihasilkan oleh pembangkit di Indonesia rata-rata berbahan bakar batu bara.

Semakin boros penggunaan listrik, maka semakin cepat pula bahan bakar tersebut habis. Jika bahan bakar habis, bisa jadi tak ada lagi listrik yang bisa memanjakan rakyat Indonesia.

Apalagi sampai saat ini peran energi terbarukan di Indonesia belum besar. Maka dari itu, tidak ada salahnya jika kita membantu pemerintah dengan menghemat energi dari sekarang.

"Sebenarnya banyak cara untuk menghemat energi, cuma masalah awareness (kesadaran) saja," kata Direktur Utama PT Energy Management Indonesia (EMI), Aris Yunanto, ketika berkunjung ke kantor detikcom, Rabu (22/4/2015).

EMI adalah perusahaan pelat merah yang yang bergerak dalam bidang manajemen energi dan konservasi air. Aris pun memberikan beberapa tips sederhana untuk menghemat listrik di rumah.

Penghematan bisa dimulai dari pengatur suhu ruangan alias air conditioner (AC), karena menurutnya sekitar 50% kebutuhan listrik di rumah biasanya berasal dari AC.

"Kalau mau hemat jangan begitu menyala langsung diturunkan suhunya, stabil saja di 24 atau 25 derajat celcius," ujarnya

Operation Divition Head EMI, Gunawan Wibisono, menambahkan setiap suhu udara diturunkan itu ada tambahan penggunaan listrik sebanyak 6%. Jadi misalnya diturunkan dari 24 ke 18 sekaligus, maka ada tambahan penggunaan 36% daya listrik.

"Jadi sebaiknya satu jam dibiarkan menyala dulu sebelum ruangannya dipakai," kata Gunawan.

Selain itu, tambah Aris, peralatan elektronik yang dalam posisi standby, misalnya televisi atau perangkat audio, itu masih memakan listrik hingga 80% dari daya ketika hidup.

"Waktu standby itu dia masih menyedot listrik, sekitar 80% dari daya listrik normalnya. Sebaiknya memang dicabut saja colokannya kalau sudah tidak digunakan," kata Aris.

Jika repot cabut-mencabut colokan, bisa memakai terminal listrik yang ada tombol on/off-nya. Sehingga ketika selesai menonton televisi tinggal ditekan saja.

Colokan lain yang masih memakan listrik ketika tidak dicabut adalah perangkat pengisi daya telepon selular (ponsel) alias charger. Sampai saat ini masih banyak orang yang membiarkan colokan charger terpasang setelah selesai mengisi daya.

"Charger itu kan isinya kumparan, jadi selama terpasang akan terus memutar listrik di situ. Tanpa HP-nya itu sekitar 30% dari normal daya listriknya. Jadi kalau misalnya colokan 5 ampere, jadi begitu selesai dan tidak dicabut masih ada sekitar 2 ampere yang terus dipakai," kata Gunawan.

Anda mungkin bisa mulai mempraktikkan tips-tips sederhana ini di rumah. Coba rasakan penghematannya dalam beberapa hari ke depan.

Sumber www.detik.com